KISAH APIK

BU GENDUT



Satu kantong krupuk itu tidak sedikit. Cukup buat lauk tambahan makan santri selama 3 hari. Ibu gendut itu paling sering memberi krupuk. Kadang dititipkan santri yang lewat sehabis sholat berjama’ah di masjid, kadang juga ia antarkan sendiri ke pondok.
Aku tidak tahu perasaan apa yang dikandung sehingga perhatian terhadap santri begitu sering ia tampakkan melalui pemberiannya yang tidak jarang itu. Dengan tergopoh-gopoh ia bawa satu kantong krupuk ukuran besar, meski tubuhnya yang sudah tidak ideal lagi ditambah suara nafasnya yang terengah-engah masih belum mengalahkan rasa cintanya terhadap pesantren ini.

Kini, ibu itu tidak tampak lagi duduk-duduk di kursi teras rumahnya. Kebiasaanku, keluarga, dan para santri menyapa beliau. Tiap kali melewati rumahnya kini seolah-olah menanti sosok itu sedang duduk di tempat biasa. Aku tidak tahu di mana beliau sekarang, apakah sehat atau sakit? Karena pintu rumahnya selalu tertutup setiap kami lewat dan lampu depan terus menyala. Semoga beliau baik-baik saja dan rahmat Allah senantiasa meliputinya. Amin.

Original posted by Imam Mudin



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANTUN SANTRI

PENERIMAAN SANTRI BARU TAHUN 2017-2018

INFORMASI PENERIMAAN SANTRI BARU T.P 2018/ 2019

KISAH NYATA GRESS

NENEK