KISAH NYATA GRESS
LELAKI MISTERIUS
Tiba-tiba seorang laki-laki paruh baya masuk ke halaman
pondok, seperti sudah mengenali tempat ini dia langsung memarkir sepeda
motornya. Hari itu Sabtu 08 April 2017 selesai mengajar santri di kelas pada jam pelajaran siang saya sedang duduk di kursi samping pintu ruang pengasuh, tempat biasa meluangkan waktu dan pikiran untuk berkhayal
tentang kemajuan pesantren ini.
Tanpa pikir panjang saya sambut laki-laki itu dengan
senyum dan sapaan khas. Saya tanya “Bapak siapa? Dari mana? dan ada perlu apa?” pertanyaan yang
tentunya dilontarkan perkalimat. “Silahkan duduk Pak!” kata saya. Laki-laki itu
duduk sambil menatap tumpukan batu dan pasir yang berada di sebelah selatan
halaman, saya memberi kode kepada musyrif saya agar membuatkan minuman
untuk kami.
Ketika saya tanya identitas, laki-laki itu tidak
memperkenalkan diri, tentang yang dia kenal di Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Margadana atau orang-orang pesantren ini juga dia tidak menyebutkannya,
sepertinya laki-laki itu ingin merahasiakan identitasnya.
Tidak ingin berlama-lama, laki-laki itu langsung
menyampaikan maksud dan tujuannya ke sini,
sambil memasukkan tangan ke saku jaketnya.
Saya terkejut ketika laki-laki itu tiba-tiba menyodorkan
pecahan uang kertas baru warna biru dan saya hitung sebanyak 20 lembar untuk
jariyah pembangunan. Subhanallah! Allah Akbar! saya tidak bisa menahan kalimat
tersebut keluar dari mulut ini.
Tidak lama laki-laki itu langsung pamit dan tidak
meninggalkan kata-kata lagi selain keinginannya untuk dirahasiakan
identitasnya. Semoga Allah SWT menerima amal jariyah beliau dan membalasnya
dengan sebaik-baik balasannya. Amin...
Original posted by Imam Mudin
Komentar